DAILYPANGANDARAN – Sebanyak 20 anggota DPRD Pangandaran yang terbentuk dalam tim Badan Anggaran (Banggar) lakukan studi banding.
Dua puluh anggota DPRD Pangandaran itu terdiri dari pimpinan anggota DPRD hingga fraksi-fraksi. Saat ini mereka sedang melakukan agenda studi banding ke Banyumas dan Cilacap, Jawa Tengah.
Sekretaris DPRD Pangandaran Yayat Kiswayat membenarkan jika hari ini Badan Anggaran DPRD Pangandaran sedang melaksanakan agenda studi banding.
“Iya saat ini Banggar pimpinan DPRD Pangandaran melakukan agenda studi banding ke Banyumas dan Cilacap. Tujuannya untuk melihat referensi KUA PPAS,” kata Yayat saat dihubungi, Rabu (13/9/2023).
Ia mengatakan para anggota DPRD itu akan melihat referensi KUA PPAS kepada Kabupaten yang sudah melakukan penetapan.
Sementara itu anggaran Pemkab Pangandaran tahun 2023 mengalami defisit sebesar Rp 351 miliar. Sejumlah cara disiapkan untuk menutupi kekurangan anggaran tersebut, salah satunya berutang ke pihak ketiga.
“Defisit anggaran tahun 2023 kita Rp 351 miliar, meski demikian sejumlah proyek infrastruktur di Pangandaran sudah hampir selesai,” kata Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata, Selasa (11/9/2023).
Untuk menutupi defisit anggaran, pihaknya memutuskan untuk meminjam ke bank dengan masa pinjaman 10 tahun.
“Ya kami pinjam lagi ke bank dengan tenor selama 10 tahun. Tentu pembayarannya akan dilakukan melalui PAD. Kan PAD kita tinggi dari pariwisata, pajak hotel dan restoran. Kita mampu itu,” ucapnya.
Selama 10 tahun, Jeje mengklaim, Pangandaran akan sanggup menghadapi itu. Sehingga dianggap menjadi solusi.
“Jangan cuman ngomong defisit saja, tetapi impact dari pengambilan keputusan itu,” kata Jeje.