Berita  

ISBI Safari Budaya ke Pangandaran

Rektor ISBI Bandung Retno Dwimarwati.
Rektor ISBI Bandung Retno Dwimarwati.

DAILYPANGANDARAN – Rektor ISBI Bandung Retno Dwimarwati mengklaim jika kaum muda saat ini mengalami krisis budaya. Hal itu terjadi karena kebudayaan dianggap primitif.

“Warga kita beranggapan jika kebudayaan dianggap primitif atau kuno. Padahal bangsa Indonesia memiliki budaya yang paling kaya diantara negara di dunia,” kata Retno, di Pangandaran, Selasa (19/8/2023).

Ia mengatakan saat ini di Pangandaran melakukan sejumlah agenda salah satunya 

“Gerakan Nasional Revolusi Mental yang bertajuk Pembentukan Karakter dan Jatidiri Melalui Apresiasi Seni Budaya”.

Para siswa SMA di Pangandaran dikenalkan dengan beragam kebudayaan lokal daerah, terutama budaya khas Pangandaran.

Adapun para pemateri yang mengenalkan budaya daerah, yakni, Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Pangandaran Tonton Guntari, Sekdisdik Pangandaran Iyus, dan perwakilan ISBI.

“Hari ini kami melakukan sosialisasi budaya di SMA Negeri 1 Pangandaran. Sasarannya anak sekolah karena saat ini banyak kaum muda krisis budaya,” ucapnya.

Menurutnya revolusi mental ini bertujuan untuk menumbuhkan supaya warga dapat percaya diri.

“Karena kita kan orangnya gak pede, padahal Soekarno pernah bahas soal Trisakti. Karena Trisakti itu bilang bahwa kita harus berdikari atau berdiri diatas kaki sendiri, berdikari secara politik, berkepribadian secara kebudayaan,” paparnya.

“Sekarang kan rumornya jika butuh uang harus ke negara mana, butuh uang dari negara mana, kalau kita berdikari secara politik, kita tak akan terpengaruh oleh negara lain, berdikari secara ekonomi apapun yang kita punya dapat bernilai ekonomi sebetulnya, cuman gak pede aja,” sambungnya.

Retno mengatakan krisis kebudayaan di Indonesia ini harus bergerak secara masif agar tidak hanya seremonial saja.

“Kita itu krisis kebudayaan, makanya gerakan ini agar meningkatkan kepercayaan siswa terhadap kebudayaan daerah,” katanya.

Kata dia, Indonesia merupakan negara adidaya yang besar di dunia. Bahkan Retno klaim jika NKRI ini merupakan negara yang menonjol dari sisi kebudayaannya.

 “Saha nu gaduh (siapa yang punya kabudayaan seperti Indonesia, gak ada, kalau sekarang budaya mau dikuatkan, saya yakin kita paling kuat, tak ada kebudayaan seperti Indonesia, ketika kita orientasinya kepada kebudayaan, saya kira hayu diadu (ayo beradu), daya saing Indonesia kuat karena kebudayaan,” kataya.

Kendati demikian, kata Retno, pengenalan budaya daerah harus mulai sejak dini dan masa sekolah menjadi wadah yang paling dekat.

Selain itu, Retno pun kenalkan sistem informasi budaya indonesia (si budi). “Si Budi ini Berupa platform untuk berbagi kesenian daerah. Semua dapat menjadi kontributor dalam memajukan budaya daerah. Cukup unggah foto dan video dengan caption,” ucapnya.