DAILYPANGANDARAN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pangandaran mencatat sepanjang tahun 2023 gempa 35 kali mengguncang wilayah Pangandaran.
Sementara itu, BPBD mencatat tahun 2022 gempa mengguncang Kabupaten Pangandaran sebanyak 39 kali.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik (Darlog) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran Supianto, mengatakan per September 2023 Pangandaran diguncang 35 kali gempa bumi.
“35 gempa bumi yang dirasakan di Pangandaran bukan hanya berpusat dari Pangandaran tapi di beberapa kabupaten/kota Jabar,” kata Supianto, Jumat (22/9/2023)
Menurutnya dari hasil analisis ada sebanyak 21 kali gempa berpusat di Pangandaran, 4 kali di Garut, 6 kali di Cilacap, Jawa Tengah, 2 kali di Sukabumi, 1 kali Kabupaten Bandung dan 1 tercatat di Java, Indonesia.
“Selama 9 bulan ini, pada Maret 2023 paling sering terjadi gempa bumi, yakni, sebanyak 12 kali,” ucapnya.
Ia mengatakan besaran getaran gempa sepanjang tahun itu sangat bervariatif, terbesar 5,1 Magnitudo bersumber di Sukabumi pada 6 Juni 2023. “Paling besar yang yang dirasakan saat gempa Sukabumi (6/6) yang lalu,” katanya.
Kata dia, sebagai wilayah yang rentan terjadi gempa bumi, mitigasi bencana di Pangandaran sudah masif dilakukan.
“Dari mulai pengenalan untuk memahami bencana gempa bumi, peringatan dini tsunami hingga evakuasii diri,” ucapnya.
Supianto mengatakan Pangandaran yang memiliki cerita kelam tsunami 2006 menjadikan contoh dan gambaran situasi yang genting.
“Maka selain mitigasi, peta evakuasi, lokasi pengungsian harus tetap diterapkan. Meskipun saat ini jalur evakuasi di beberapa titik pantai mulai lapuk dan hilang. Bahkan ada yang memanfaatkannya menjadi jemuran,” ucapnya.