DAILYPANGANDARAN – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pangandaran mencatat kasus orang dengan penyakit HIV AIDS meningkat tahun 2023.
Informasi yang diterima detikJabar kasus HIV/AIDS tahun 2022 ada sebanyak 45 kasus, namun angka itu meningkat tercatat per Agustus 2023 ada 73 kasus aktif yang melakukan pengobatan.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Pangandaran dr Rina Veriany mengatakan kasus HIV/AIDS memang meningkat dari jumlah akumulasi.
“Kalau dilihat dari jumlah akumulasi data kami di Dinkes kasus HIV meningkat,” kata Rina, Rabu (4/10/2023).
Ia mengatakan untuk tahun 2022 sampai bulan Agustus baru 40 kasus, sementara data yang akses pengobatan selama tahun 2022 ada 45 orang.
“Kemudian untuk tahun 2023 sampai bulan Agustus ada 73 itu pun yang masih on pengobatan,” katanya.
Rina mengaku prihatin karena jumlah tersebut yang tercatat dan masuk datanya ke dinkes. Sementara masih banyak yang belum mau cek.
“Jadi yang ada laporan ke dinas mah jumlah yang sedang pengobatan dan kasus baru saja. Kemungkinan tahun ini ada 100 lebih, tetapi yang los pengobatan atau meninggal datanya tidak masuk ke dinas,” jelasnya.
Kata dia, menangani kasus HIV tidak bisa seperti kasus penyakit lain, pendekatan yang dilakukan harus lebih hati-hati.
Terkait profesi yang terjangkit HIV, menurut Rina, datanya ada di layanan RSUD Pandega dan Puskesmas Parigi. “Kalau ke kami dinas hanya laporan jumlahnya,” ucap dia.
Ihwal ditutupnya lokasi warung remang-remang dan warung karoke yang ada di Pangandaran. Pihaknya tetap melakukan monitoring ke sejumlah tempat hiburan karoke yang masih ada.
“Untuk mendeteksi nya ada mobile layanan dan juga kegiatan ke tempat karoke di wilayah Pangandaran yang masih aktif,” tutupnya.