DAILYPANGANDARAN – Lomba Peraturan Baris Berbaris (PBB) Satuan Perlindungan Masyarakat (Linmas) antar kecamatan se-Pangandaran bikin gelak tawa peserta dan para penonton.
Lomba PBB yang diinisiasi Satpol PP Pangandaran itu digelar di Alun-alun Pangbagea, Parigi, Pangandaran pada Rabu (18/10/2023).
Para linmas dari setiap kecamatan itu kompak mengenakan pakain hijau dengan sepatu hitam.
Mayoritas para peserta lomba didominasi para lansia, sehingga tak sedikit dari satuan linmas lupa dan tak fokus saat komando menginstruksikan arahannya.
Gelak tawa dari peserta dan para penonton riuh di lapangan alun-alun Pangbagea. Mereka menertawakan setiap kesalahan yang dilakukan para linmas dalam lomba.
Kasat Pol PP Pangandaran Dedih Rakhmat mengatakan kegiatan PBB Linmas antar kecamatan se-Kabupaten Pangandaran ini salah satu rangkaian milangkala ke 11 Kabupaten Pangandaran.
“Kita melombakan utusan-utusan linmas perwakilan kecamatan untuk lomba PBB Satlinmas,” kata Dedih, Rabu (18/10/2023).
Ia mengatakan lomba PBB itu dinilai dari keseragaman, kebenaran dalam gerakan dan kekompakan.
“Hal-hal seperti itu yang dinilai. Karena memang PBB itu setiap gerakan dinilai sesuai peraturan yang ada,” ucapnya.
Kata dia, para linmas merupakan binaan Babinsa dan Babinkamtibmas setiap desa yang selalu dibina menjelang 17 Agustus dan lomba-lomba tertentu.
“Ini di tingkat Desa Babinsa Babinkamtibmas secara intens melatih memberikan pembinaan kepada linmas. Tapi kebanyakan anggota linmas usianya sudah tua. Mungkin juga grogi karena dilombakan,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata apresiasi kepada para linmas yang berpartisipasi.
“Jika kita lihat siapa yang kerjanya ikhlas, ya mereka para linmas itu. Maka ini menjadi ajang mereka unjuk bakat,” kata Jeje.
Menurutnya para Linmas di Pangandaran harus menjadi satuan perlindungan masyarakat yang paling dekat. “Meski tadi dilihat sudah banyak yang tua-tua,” ucapnya.
Salah satu peserta Adiman (55) mengaku grogi karena dilihat banyak orang dan ditertawakan penonton.
“Iya tadi grogi, banyak yang nonton nya,” kata Adiman.
Menurutnya keseruan lomba karena nyaris semua peserta ada kesalahan ketika instruksi dari komando.
“Hampir semua peserta pasti ada yang sedikit salah, karena penonton juga banyak,” ucapnya.