Pangandaran – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangandaran akan didorong menjadi objek wisata green tourism. Salah satu destinasi wisatanya Green Canyon di Desa Kertayasa, Kecamatan Cijulang.
Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan kawasan green tourism itu akan diterapkan di Green Canyon karena kawasan hijau yang perlu dilestarikan.
“Green Tourism ini nantinya akan dilakukan secara bertahap, mulai dari penggunaan mesin perahu wisata yang semula pakai BBM menjadi mesin listrik,” kata Jeje, Senin (11/12/2023).
Menuurtnya, untuk memulai green tourism pihaknya telah menerima kesepakatan kerjasama dengan pihak PLN Jawa Barat untuk penggunaan mesin perahu listrik, kompor induksi dan untuk charger baterai kendaraan listrik.
Kerjasama antara PLN UP3 Tasikmalaya dengen pemkab Pangandaran berlangsung di salah satu hotel Pangandaran, pada Senin (11/12) siang.
Ia mengatakan kawasan Green Canyon yang kecil kalau tidak diperhatikan daya dukung alamnya juga khawatir. “Kita khawarir kalau perahu wisata pakai BBM terus menerus, lama-lama alam mereduksinya juga terbatas,” ucapnya.
“Tentu kerjasama dengan PLN punya program eco green tourism saya kira akan luar biasa, keterbatasan alam yang dimiliki oleh Green Canyon akan semakin panjang, kira-kira begitu,” lanjutnya.
Kendati demikian, kata Jeje, selain bebas dari emisi, Green Canyon Pangandaran lebih terlihat bersih tidak ada buangab bocor BBM dan sejenisnya yang tercemat.
“Jadi, kita menerima baik. Misalnya mesin seminggu habis 10 liter. Dari sisi efek akibat tentu jika memakai BBM akan boros. Namun, jika hanya pakai mesin listrik lebih hemat,” katanya.
Sementara itu, GM PLN Jabar Susiana Mutia mengatakan akan membantu para pemilik perahu wisata di Green Canyon beralih ke mesin perahu listrik. Selain perahu, charger untuk mesin mengisi daya listrik akan diberikan.
“Kami juga membantu para pemilik warung UMKM untuk beralih ke kompor listrik, supaya lebih irit lagi,” katanya.
Ia mengatakan untuk tahap pertama pihaknya memberikan 40 unit mesin perahu listrik beserta charger untuk mengisi daya mesin.
“Tujuannya mendorong green tourism ini untuk net zero emisi tahun 2060, salahsatu upaya PLN di Jabar memastikan parwisata net zero emisi,” ucapnya.
Susiana juga berharap, wisata Pangandaran bisa naik kelas melalui penggunaan mesin perahu listrik di Green Canyon.
“Disamping itu juga kami menyediakan baterai listrik, kompor di warung UMKM jadi kompor induksi untuk memanaskan air,” katanya.
Menurutnya penggunaan mesin perahu listrik ini dapat lebih ramah lingkungan, penggunaan baterai lebih irit daripada penggunaan BBM. “Itu komparasinya 1 banding 5. Tidak boleh melebihi harga BBM premium pertalite,” terangnya
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pangandaran Tonton Guntari mengatakan untuk penerima mesin perahu listrik akan diserahkan kepeda para pemilik perahu wisata Green Canyon, tapi prosesnya akan diatur secara bertahap.
“Saat ini baru akan diserahkan 40 unit dulu sisanya secara bertahap, karena masih ada 100 lebih pemilik perahu di Green Canyon,” katanya.
Tonton memprediksi, tidak semu pemilik perahu akan menerima penggunaan mesin listrik perahu ini.
“Karena memang perlu waktu, pasti sudah habbit atau kebiasaan memakai mesin BBM, sehingga beralih kelisitrik yang notabene tenaganya tidak terlalu kencang, jadi butuh proses juga untuk penerapannya,” ucap Tonton.