DAILYPANGANDARAN – Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata menceritakan betapa pentingnya membaca buku untuk mengejar pengetahuan para kepala SKPD di Pangandaran.
“Kan saya bupati hanya lulusan D3 Perikanan, sementara para kepala SKPD, Kaban dan pejabat lainnya mereka S2 bahkan S3 dan doktor. Tentu saya harus mengejar ilmu mereka,” kata Jeje, usai gebyar terbit Perpustakaan Pangandaran, Kamis (18/1/2024).
Menurutnya, salah satu cara mengimbangi para pejabat lain dalam hal prinsip dan tentang pemerintahan hanya dengan membaca buku.
“Setiap hari kalau ada waktu luang, di rumah pasti membaca buku yang belum selesai, atau buku dengan judul-judul baru,” katanya.
Ia mengatakan sangat merasakan efek membaca buku terhadap pengembangan diri. “Terutama dalam mengambil keputusan yang tepat, tentu hal itu juga efek dari membaca,” ucapnya.
“Jadi bupati kan memimpin kepala SKPD yang pendidikannya tinggi, mereka pintar-pintar, tapi kan tidak boleh bupati kelihatan tidak tahu.
Gak boleh begitu, kunci mengimbangi mereka ya membaca buku, karenanya membaca begitu penting,” tambah dia.
Jeje mengatakan, tidak mungkin bupati segala tahu suatu hal kalau tidak suka dengan aktivitas membaca. “Gak mungkin segala tahu segalanya, kalau saya gak banyak membaca dan belajar,” ucapnya.
Menurut dia, kalau diadu dalam tataran teknis, pasti bupati kalah. “Tapi tataran saya harus mengisi tataran yang filosofis dan prinsip,” katanya.
Kata dia, Bupati harus segala paham dari pemahaman soal APBD mau kemana arahnya, misalkan begitu. “Ya modalnya itu semua membaca,” kata Jeje.
Jeje pun bercerita, bahwa kebiasaan membaca atau sebagai seorang kutu buku sejak duduk dibangku sekolah.
“Dulu kan belum ada gadget yang begitu canggih, tentu larinya ke belajar, membaca buku. Sehari mungkin 1 buku saya baca,” katanya.
Saat ini pun, kata Jeje, dalam sehari bisa meluangkan waktu membaca paling 30 menit sampai 1 jam. “Kalau sekarang kan sibuk nih, ya hampir 1 minggu sekali, sehari kalau gak terlalu sibuk menyempatkan membaca dan kadang datang ke perpustakaan,” ucapnya.