Berita  

Upaya Membuat Petani di Pangandaran Naik Kelas, Jamtani Gandeng BRIN 

DAILYPANGANDARAN – Berbagai cara dilakukan sejumlah kelompok untuk membuat petani di Kabupaten Pangandaran dapat naik kelas. Dari petani penanam menjadi petani produktif yang berinovasi. Salah satunya oleh Jaringan Masyarakat Tani Indonesia (Jamtani).

Untuk membuat petani dapat berdaya dan berinovasi, Jamtani gandeng Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggelar Workshop Pemetaan dan Perumusan Rencana Aksi Bidang Pangan, Peternakan dan Agro industri di salah satu Hotel Pangandaran, Jumat (17/5/2024). 

Direktur Utama Jamtani Kustiwa Adinata mengatakan workshop ini merupakan upaya untuk membuat petani lebih inovasi. “Nantinya inovasi ini bisa dimanfaatkan petani, produksi dan produktivitas serta dapat menyelesaikan persoalan yang ada di lapangan,” kata Kustiwa kepada wartawan. 

Menurutnya, salah satu inovasinya terkait persoalan hal mendasar dalam dunia pertanian. “Contohnya padi menghadapi penyakit hama, seperti apa solusinya dan bagaimana menangani nya nanti kita share dalam workshop ini,” ujarnya. 

Ia mengatakan kegiatan ini salah satu upaya dari Jamtani atau jaringan masyarakat tani Indonesia untuk mengembangkan, menginovasi, bidang-bidang riset di pertanian, peternakan, agro industri dan hortikultura. 

“Untuk mengembangkan segala inovasi yang ada maka kami menggandeng BRIN. Tujuan dari kerjasama dengan BRIN ini kita ingin mempercepat proses munculnya beberapa inovasi baru dan memperkuat, mengembangkan yang sudah terlaksana oleh Jamtani selama ini,” katanya. 

Untuk tahap awal, kata Kustiwa, bentuk kerjasama selama 2 tahun, tentu dari dua tahun ini target yang ingin dicapai memperkuat riset di sektor budidaya khususnya padi. 

“Dimana selama ini kadar garam tinggi, mungkin nanti tumbuh beberapa varietas baru yang lebih toleran terhadap perubahan iklim yang membuat meningkatnya kadar garam di sawah,” ucapnya. 

Sementara itu, untuk sektor hortikultura melakukan produksi komoditas bawang merah dan melon di Pangandaran. Kemudian untuk sektor peternakan menciptakan pemanfaatan limbah hewani untuk menjadi pakan ternak. 

“Kesulitan di peternak itu terkait pakan, selama ini upaya itu yang kami ingin menciptakan pakan yang bisa tahan lama untuk hewan besar. Bisa memanfaatkan limbah ikan di restoran, pelelangan dan nelayan pesisir. Sehingga ada pemanfaatan,” ujarnya.

BRIN Bantu Petani Riset 

Sementara itu, Peneliti di Pusat Riset Agroindustri BRIN Waryat mengatakan sebagai lembaga pusat inovasi teknologi  yang berhubungan dengan budidaya, peternakan, pertanian, nantinya akan disampaikan kepada Jamtani melalui workshop.

“Nanti kami lihat di Pangandaran dan mendampingi, kira-kira masyarakat butuh apa, dan nanti kita lihat permasalahan yang ada disini mulai dari peternakan, pertanian dan agrikultur akan kami lihat,” katanya. 

Ia mengatakan BRIN akan membantu petani untuk memanfaatkan kondisi yang ada sehingga produksi dan produktivitasnya meningkat. “Persoalan yang ada di lapangan nanti kami riset. Contohnya, padi menghadapi penyakit hama, seperti apa solusinya dan bagaimana menangani nya nanti kita cari solusinya,” ucapnya.