Ortu Rela Antri Daftar Sekolah ke SMA di Pangandaran Meski Web PPDB Dowm

DAILYPANGANDARAN – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMA dan SMK pada hari kedua di Kabupaten Pangandaran masih terkendala sulit mengakses website pendaftaran. Hal tersebut membuat orang tua siswa harus antri dan menunggu lama.

Salah satu orang tua siswa di Pangandaran Ade Kurniasih mengatakan proses pendaftaran sekolah untuk saat ini dianggap ribet. Kondisi itu membuat Ade harus menunggu lama untuk pendaftaran puteranya yang masuk sekolah.

“Prosesnya lumayan ribet, tidak ada guru pembimbing dari sekolah asal jadi datang kesini (SMA Negeri 1 Pangandaran) planga plongo,” kata Ade, Selasa (4/6/2024).

Menurutnya, informasi yang siswa terima dari sekolah asal kepada muridnya belum lengkap dan masih banyak yang kurang atau persyaratan menyusul.

“Sesampainya di sekolah tempat anak saya mendaftar tiba-tiba saja pending, soalnya pendaftaran yang kemarin belum selesai karena kendala server down,” ucapnya.

Ia mengatakan para pendaftar hari kedua harus antri cukup lama karena siswa yang telah daftar hari pertama saat ini lanjut lagi dengan pendaftaran offline.

“Nunggu yang hari kemarin selesai baru ini nunggu nomor antrian. Kemarin informasinya server error, sekarang nunggu saja sudah tanggung ke sekolah. Dari rumah pukul 07.30 WIB pagi. Ditunggu demi anak mah lah,” kata dia.

Ia menganggap persyaratan yang bikin ribet itu karen informasi berkas itu nyicil tidak sekaligus. “Jadi persyaratan yang bikin ribet nuntut atau nyicil. Harus bawa berkas susulan,” ucapnya.

Ade berharap kedepan lebih detail dan jelas lagi pemberitahuan terkait berkas dan sosialisasi kepada calon siswa baru. “Apalagi untuk orang awam seperti saya. Infonya yang jelas,” kata dia.

PPDB SMA Negeri 1 Pangandaran

Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) SMA Negeri 1 Pangandaran Awan Gunawan membenarkan jika akses website PPDB hari kedua untuk siswa baru masih down belum bisa input data.

“PPDB di SMA Negeri 1 Pangandaran sejak Senin (3/6) kemarin terkendala server PPDB tidak jalan sampai hari ini. Sekarang kita mulai dulu dengan offline, menampung semua yang datang. Kami terima dokumennya nanti panitia kerja lagi memasukan data-data siswa untuk daftar,” kata Awan.

Ia mengatakan kuota penerimaan siswa baru SMA Negeri 1 Pangandaran ada 432 siswa. Jumlah tersebut menjadi dua tahap, untuk tahap 1 jalur zonasi dan KTEM sebanyak 216 siswa. Kemudian, pada tahap 2 jalur prestasi dan kategori pada 24 Juni 2024 mendatang.

“Jadi tinggal sisanya melalui jalur prestasi rapor, olahraga, seni dan sebagainya. Ada juga anak terbina orang tua, anak guru, dan tambahan ada KTEM ekstrim dari KCD ada 6 orang itu pasti prioritas,” katanya.

Menurut dia, pihak sekolah penerima siswa baru memang sifatnya hanya membantu para pendaftar input data secara online.

“Sekolah hanya membantu yang memerlukan bantuan daftar di sekolah. Jadi memang seharusnya online. Tapi saat ini kami bantu pendaftaran offline,” ucapnya.

Kondisi yang sama terkait kendala server pun terjadi di SMK Negeri 1 Cijulang yang sudah dua hari menerima pendaftaran secara offline.

Kondisi PPDB di SMK Negeri 1 Cijulang

Wakasek Humas Hubin SMK Negeri 1 Cijulang Danang Ari Wibowo mengatakan kalau secara aturan dari Pemprov Jabar untuk penerimaan siswa baru SMA/SMK itu secara online.

“Cuman karena ada kendala dari kemarin sampai pagi ini web itu belum bisa terakses jadi gak tau servernya down atau gimana, cuman kemarin dari pers confrence dari kepala dinas Jabar kemungkinan servernya ngedown karena tidak bisa kami akses,” terangnya.

Menurutnya, informasi terbaru pihak sekolah boleh menerima pendaftaran sementara waktu secara offline. Untuk mengantisipasi pendaftar yang sudah datang ke sekolah maka secara offline dulu.

“Jadi data-datanya dimasukan dulu secara offline, nanti ketika server bisa online baru diunggah,” katanya.

Ia mengatakan sementara ini sudah ada 100 siswa yang telah mendaftar ke SMK Negeri 1 Cijulang. “Kalau dilihat dari calon pendaftar ada yang berasal dari Papua,” ucapnya.

SMK Negeri 1 Cijulang saat ini menampung 463 siswa dengan pembukaan dua tahap. Tahap I untuk jalur zonasi dan tahap II untuk jalur prestasi dan KTEM.

“Untuk tahap 1 itu 25 persen dari jumlah kuota sebanyak 104 dan Tahap 2 sisanya 436 siswa,” katanya.