DAILYPANGANDARAN – Seorang anggota polisi Polres Tasikmalaya Kota Bripka Anditya meninggal dunia usai terseret ombak di pos 4 Pantai Pangandaran pada Jumat (3/1/2025) sore pukul 15.30 WIB.
Sebelum terseret ombak, Anditya dikabarkan sempat selamatkan wisatawan yang hendak tenggelam bersama rekannya Bripka Wahyu yang sedang berenang di Pantai Pangandaran.
Namun, saat akan menyelamatkan diri, ketiganya terseret ombak hingga sejauh 40 meter. Ketiga korban tenggelam itu berhasil diselamatkan dengan kondisi yang berbeda.
Bripka Wahyu berhasil menyelamatkan diri dengan menggunakan boogie board. Sementara Bripka Anditya dan Sevina baru berhasil diselamatkan oleh kapal nelayan yang kebetulan berada di lokasi.
Hanya Bripka Wahyu dan Sevina yang nyawanya terselamatkan. Keduanya mendapatkan penanganan di RSUD Pandega Pangandaran. Kondisinya saat ini sudah mulai sadar.
Namun nasib berkata lain, Bripka Anditya meninggal dunia saat perjalanan menuju RSUD Pandega. Pihak RSUD menyatakan bahwa korban meninggal dunia akibat tenggelam. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh Bripka Anditya. Ia adalah anggota Polsek Pagerageung, Polres Tasikmalaya Kota.
Duka Cita Mendalam Kapolres Pangandaran
Kapolres Pangandaran, AKBP Mujianto, membenarkan adanya anggota Polres Tasik Kota yang meninggal dunia setelah tenggelam di Pantai Pangandaran.
“Tadi sore saya menerima kabar duka dari saudara kita anggota Kepolisian Republik Indonesia. Rasa duka cita yang mendalam atas gugurnya Bripka Anditya Munartono dalam menjalankan tugas mulianya sebagai anggota Polri,” ucap Mujianto melalui pesan WhatsApp, Jumat (3/1/2025) malam.
Menurutnya, meskipun almarhum bukan anggota Polres Pangandaran, dedikasinya dalam menyelamatkan nyawa orang lain adalah cerminan nyata pengabdian anggota Polri kepada masyarakat.
“Keberanian dan pengorbanannya menjadi teladan yang patut diapresiasi dan dikenang oleh kita semua, khususnya dalam menjaga nama baik institusi Kepolisian Republik Indonesia,” ujarnya.
Mujianto menambahkan almarhum telah menunjukkan semangat Bhayangkara sejati dengan menempatkan kepentingan orang lain di atas keselamatan pribadi.
“Kami merasa kehilangan seorang pahlawan. Semoga pengorbanan beliau menjadi inspirasi bagi kita semua untuk selalu mengedepankan pelayanan dan perlindungan kepada masyarakat,” tutupnya.