Terminal Kalipucang Pangandaran Rusak Parah

Pangandaran – Terminal Kalipucang di Pasar Desa/Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran rusak parah. Kondisi tersebut dikeluhkan warga dan penghuni pasar.

Pasalnya terminal tersebut merupakan pemberhentian bus untuk Pangandaran ke Bandung dan Pangandaran ke Cilacap, Jawa Tengah. Namun saat ini bangunan dan atapnya mulai lapuk.

Ketua Himpunan Pedagang Pasar Kalipucang, Sugianto menyebutkan kondisi rusaknya terminal Kalipucang sudah lama rusak dan seperti dibiarkan saja.

“Sudah lama rusaknya, atapnya juga lapuk, tak sedikit puing-puing atapnya yang jatuh,” kata Sugianto, Jumat (8/12/2023).

Menurutnya, lapuknya bangunan yang terjatuh sudah terjadi sekitar setahun yang lalu. Sementara satu bangunan lagi sudah dirobohkan.

“Padahal aktivitas terminal itu masih aktif dari Pangandaran ke Bandung dan Pangandaran ke Cilacap Jateng,” ucapnya.

Kendati demikian, kata Sugianto, meski belum ada kejadian bangunan menimpa orang, alangkah baiknya segera diperbaiki ataupun dirobohkan.

“Kan aktivitas disini sering ada lalu lalang banyak orang,” ucapnya.

Pihaknya meminta agar Dishub bergerak cepat menangani perbaikan terminal tersebut. “Kami hanya khawatir bangunan lapuk terjatuh,” katanya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Pangandaran Ghaniyy Fahmi Basyah mengatakan, jika terminal yang ada di Pasar Kalipucang itu merupakan terminal tipe C. Dia mengatakan sudah mengajukan untuk perbaikan.

“Untuk rencana perbaikan terminal tersebut sudah diusulkan bantuan keuangan (Bankeu) tahun 2024 untuk pembangunan,” kata Ghaniyy.

Namun, menurut Ghaniyy,  persetujuannya tergantung provinsi, karena terkait skala prioritas di provinsi.

“Padahal potensi terminal di Kecamatan Kalipucang, yang saat ini tipe C, alangkah lebih baiknya di naikan grade nya menjadi tipe A atau tipe B, mengingat Kecamatan Kalipucang merupakan kawasan perbatasan antar propinsi,” terangnya.

Dia mengatakan konektivitas antar provinsi penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan integrasi regional. “Infrastruktur transportasi, seperti jalan raya, rel kereta, dan bandara, memainkan peran kunci dalam memastikan konektivitas yang lancar,” katanya.

Kata dia, investasi dalam pengembangan infrastruktur ini dapat meningkatkan mobilitas orang dan barang antar provinsi. “Bisa juga mendukung perdagangan, dan mempercepat pengembangan wilayah,” tutupnya.