Berita  

Pengeluaran Membeli Rokok Warga Pangandaran tahun 2023 lebih Tinggi Dibanding Beras

Pangandaran – Pengeluaran per bulan warga Pangandaran untuk membeli rokok lebih tinggi dibandingkan untuk beras atau kebutuhan lainnya selama 2 tahun terakhir.

Konsumsi pengeluaran warga Pangandaran terhadap rokok tinggi tersebut, tercatat dalam data Badan Pusat Statistik (BPS) Ciamis 2023 yang bertajuk “Kabupaten Pangandaran dalam angka 2023”.

Dalam laporan tersebut, dituliskan terkait pengeluaran per kapita (rupiah) warga Pangandaran selama 2 tahun terakhir rentang 2021-2022. Dilihat pada Sabtu (6/1/2024) siang dalam data BPS 2023, Pengeluaran perkapita sebulan untuk rokok sebanding dengan pengeluaran daging, telur, susu dan buah-buahan.

Tahun 2023 pengeluaran per kapita konsumsi rokok mencapai  Rp 117.001 setara apabila membeli daging Rp 37.603, telur dan susu Rp 25.282 serta buah-buahan Rp 29.203.

BPS juga mencatat pengeluaran perkapita sebulan untuk makanan lebih besar daripada bukan makanan dengan presentasi untuk makanan 58% dan bukan makanan 42%.

Rata-rata pengeluaran perkapita untuk makanan dalam sebulan tahun 2021 sebesar Rp 648.636 dan untuk 2022 sebesar Rp 689.78. Sementara untuk pengeluaran non makanan  tahun 2021 sebesar Rp 531.095 dan tahun 2022 sebesar Rp 507.252.

Kemudian, BPS mencatat rata-rata pengeluaran perkapita sebulan menurut kelompok komoditas (rupiah) di Kabupaten Pangandaran. Pada tahun 2021 untuk pengeluaran padi-padian tahun  2021 hanya Rp 80.965, daging dalam sebulan Rp 31.406, sayuran Rp 54.309, dan buah-buahan Rp 26.918. Sementara itu untuk rokok menghabiskan dalam sebulan tahun 2021 menghabiskan Rp 102.919.

Pada tahun 2022 rata-rata pengeluaran untuk kelompok komoditas (rupiah), untuk padi-padian 2022 menghabiskan Rp 80.526, daging Rp 37.603, telur dan susu Rp 25.282, buah-buahan Rp 29.203, sayuran Rp 51.302 dan untuk rokok Rp 117.001.

Pengeluaran perkapita untuk rokok lebih tinggi daripada membeli sembako dan kebutuhan makanan menarik keprihatinan Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata.

Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan sangat prihatin melihat pengeluaran warga Pangandaran untuk beli rokok lebih tinggi dibandingkan beras. “Yah turut prihatin, saya juga takut penerima PKH (Program Keluarga Harapan) dibelikan rokok juga, tidak untuk sembako,” kata Jeje kepada detikJabar saat ditemui di Pendopo Bupati Pangandaran.

Ia mengatakan tentu hal ini menjadi perhatian Pemkab Pangandaran agar masyarakat tidak ketergantungan merokok.  “Kalau kita bagaimana mengurangi ketergantungan merokok yang harus kita lakukan. Susah juga sih,” katanya.

Menurutnya, saat ini pun banyak warga kelas menengah kebawah tapi mengkonsumsi rokok yang mewah. “Banyak kalangan menengah kebawah rokoknya hampir menyentuh Rp 40-50 ribu,” ucapnya.

Bupati Jeje juga mengingatkan agar warga Pangandaran dapat mengatur pengeluaran uang sebagaimana mestinya. “Ya pentingkan dulu kebutuhan pokok, sembako. Tentu kondisi ini menjadi perhatian kami dalam bidang ketahanan pangan di Pangandaran,” katanya.