Sekjen DPC PDI Perjuangan Riki Zulfikri Dinilai Layak Berkontetasi Pilkada 2024

DAILYPANGANDARAN- Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Pangandaran 2024 akar rumput warga PDI Perjuangan mendorong kader ideologis untuk maju pada helatan politik lokal Pangandaran.

Dinamika tersebut mencuat pasca sebaran alat peraga sosialisasi (APS) diberbagai daerah se Kabupaten Pangandaran.

Sebaran banner dan baliho tersebut diantaranya, Dadang Solihat yang akrab disapa Dadang Okta yang merupakan Kepala BAPENDA Pangandaran, Lingling Nugraha Sanjaya Kepala Dinas PU Pangandaran, Arief Hikmawan Wiradinata Wakil Kepala Bidang Sosial Politik KNPI sekaligus putra bungsu Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata, Asep Noordin Ketua DPRD Pangandaran, Iwan M Ridwan mantan Ketua DPRD Pangandaran, Citra Pitriyami Anggota DPRD Pangandaran serta Joane Irwan Suwarsa anggota DPRD Pangandaran.

Salah satu warga PDI Perjuangan Ajat mengatakan, kondisi 16 kursi Fraksi PDI Perjuangan di DRPD Pangandaran hasil Pemilihan Umum 2024 harus jadi kunci kekuatan PDI Perjuangan memasangkan kader ideologis di Pilkada.

“Sudah jangan lagi ada ceritra yang diusung PDI Perjuangan yang memiliki uang, karena PDI Perjuangan lahir dari rakyat, bukan dari kalangan kapitalis,” kata Ajat Minggu (31/3/2024).

Aspirasi lain datang dari kelompok Pro Demokrasi yang konsen di advokasi petani Arif, dia mengatakan, sudah saatnya kader PDI Perjuangan yang memiliki loyalitas dan telah mengabdi lama diberi kesempatan dipasangkan pada helatan Pilkada Pangandaran 2024 mendatang.

“Ada sosok mutiara terpendam diantara barisan Kader PDI Perjuangan Pangandaran yaitu Riki Zulfikri, dia kader ideologis, loyal dan taat patuh terhadap instruksi partai,” singkat Arif.

Aspirasi dari warga PDI Perjuangan tersebut menjadi daya tarik perebutan rekomendasi PDI Perjuangan untuk memasangkan Calon Bupati Pangandaran di Pilkada 2024 mendatang.

Konstalasi pada tubuh warga PDI Perjuangan berpotensi saling menunjukan kekuatan antara kader ideologis dan non kader tentunya dengan cara dan pendekatan strategi yang berbeda.

Kader ideilogi yang dimaksud mereka yang memiliki kesetiaan yang kuat pada prinsip-prinsip dasar partai, seperti Pancasila, demokrasi, dan keadilan sosial.

Kader ideologi lebih cenderung berorientasi pada pemikiran dan ideologi partai, seringkali menjadi pelopor perubahan dan pembaru dalam partai.

Berbeda dengan gerakan non kader yang lebih fokus pada aktivitas lapangan dan strategi politik praktis, seperti kampanye, konsolidasi basis dan penggalangan dukungan.

Kepiawaian non kader diantaranya cakap dalam memobilisasi massa dan berperan dalam memenangkan pemilihan dan mengamankan kursi parlemen.

Gerakan kader ideologi di PDI Perjuangan kerap bergerak dan berprilaku idealis dan siap menghadapi risiko diberbagai kondisi.