Wisata  

PHRI Jabar Desak Pemkab Pangandaran Bentuk BPPD

Musyawarah Cabang PHRI Pangandaran.
Musyawarah Cabang atau Muscab PHRI Pangandaran. Di Hotel Krisna, pada Senin, 12 Agustus 2024. Daily Pangandaran.

DAILYPANGANDARAN – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat desak Pemerintah Daerah (Pemda) Pangandaran bentuk Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD). Hal ini mengingat Pangandaran sebagai daerah wisata.

Ketua PHRI Jawa Barat Dodi Ahmad Sofiandi menyayangkan jika Pangandaran sebagai daerah wisata belum membentuk BPPD. “Ya tentu saya kaget, sebagai daerah wisata kok belum terbentuk BPPD,” ucap dia kepada, setelah menghadiri Muscab PHRI Pangandaran, Selasa (13/7/2024) .

Dia berharap Pemkab Pangandaran segera membentuk BPPD, karena hal ini sesuai amanat Undang-Undang dan harus ada biaya oleh Pemerintah Kabupaten.

“Jika ingin pariwisata maju yang harus berkorban menganggarkan untuk kegiatan promosi pariwisata,” katanya.

Kepala Bidang Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab Pangandaran Yanyan Hendayana mengatakan, terkait BPPD akan komunikasi dengan Kepala Dinas maupun yang membidangi bagian pemasaran dan promosi.

“Karena yang membidangi pemasaran dan promosi itu ada di Bidang Pemasaran dan Promosi Pariwisata,” kata Yanyan.

Sementara ini, menurut dia, upaya meningkatkan kunjungan saat weekdays pihaknya telah melakukan koordinasi dengan sekolah di luar daerah.

“Seperti yang sudah dilakukan yaitu dengan sekolah-sekolah yang ada di wilayah Jawa Tengah untuk mempromosikan Pangandaran sebagai tujuan wisata edukasi atau study tour,” tuturnya.

“Termasuk mengeluarkan surat ke beberapa daerah untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan rapat di objek wisata di Kabupaten Pangandaran,” sambung dia.

Upaya Pembentukan BPPD Sudah Putus Tengah Jalan

Dalam kesempatan yang sama, Ketua PHRI Kabupaten Pangandaran Agus Mulyana mengatakan sangat mendukung adanya badan promosi wisata.

“Karena promosi jelas penting, untuk menarik pengunjung,” jelasnya.

Karena, kata Agus, tidak cukup sebuah informasi sampai melalui mulut ke mulut saja. “Apalagi ini daerah pariwisata, harus jor-joran ngegas,” katanya.

Persoalannya, kata dia, saat ini pelaku wisata hanya memanfaatkan momen weekend saja. “Sementara Weekday mereka menikmati makan dari hasil weekend. Tentu tidak seimbang,” ucapnya.

Agus mengatakan jika draft terkait pembentukan BPPD sudah dikerjakan sejak lama. “Draft BPPD nya sudah ada dari mulai penyusunan anggota dan sebagainya, tapi tidak ada progres dari pemda nya,” ucap dia.