DAILYPANGANDARAN – RSUD Pandega Pangandaran melalui akun Instagramnya membagikan tips menghilangkan bau badan.
Bau badan bisa mengganggu aktivitas sehari-hari dan menurunkan kepercayaan diri. Tapi jangan khawatir, ada beberapa cara mudah yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi masalah ini.
1. Mandi Rutin
Mandi secara teratur dengan sabun yang mengandung antibakteri adalah langkah pertama yang paling penting. Pastikan kamu membersihkan seluruh tubuh, terutama area yang sering berkeringat seperti ketiak dan selangkangan.
2. Keringkan Tubuh dengan Sempurna
Setelah mandi, pastikan tubuh benar-benar kering, terutama di area lipatan kulit. Kelembapan dapat menjadi tempat berkembang biak bakteri penyebab bau badan.
3. Gunakan Deodoran atau Antiperspiran
Pilihlah deodoran atau antiperspiran yang sesuai dengan jenis kulitmu. Produk ini membantu mengontrol keringat dan menghilangkan bakteri penyebab bau badan.
4. Perhatikan Pakaian
Pilih pakaian yang terbuat dari bahan katun atau serat alami lainnya. Bahan-bahan ini lebih menyerap keringat dan membuat tubuh terasa lebih segar. Ganti pakaian secara teratur, terutama setelah beraktivitas fisik.
5. Jaga Pola Makan
Makanan yang kita konsumsi juga berpengaruh pada bau badan. Kurangi konsumsi makanan berbau tajam seperti bawang putih, bawang merah, dan jengkol. Perbanyak konsumsi buah-buahan dan sayuran.
6. Konsumsi Probiotik
Probiotik dapat membantu menyeimbangkan bakteri baik dalam tubuh, termasuk bakteri pada kulit. Kamu bisa mendapatkan probiotik dari yogurt, kimchi, atau suplemen.
7. Kelola Stres
Stres dapat memicu produksi keringat berlebih. Lakukan aktivitas yang dapat membantu mengelola stres seperti yoga, meditasi, atau hobi yang kamu sukai.
8. Periksakan ke Dokter
Jika bau badan tidak kunjung hilang meskipun kamu sudah melakukan berbagai cara di atas, sebaiknya konsultasikan dengan dokter. Mungkin ada kondisi medis tertentu yang menyebabkan bau badan.
Dengan menerapkan tips-tips di atas secara rutin, kamu bisa mengatasi masalah bau badan dan merasa lebih percaya diri.
Disclaimer: Artikel ini hanya bersifat informatif dan tidak dimaksudkan sebagai pengganti saran medis. Selalu konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.