Penyakit jantung koroner merupakan salah satu masalah kesehatan yang serius dan banyak dialami oleh masyarakat.
Untuk meningkatkan kesadaran akan penyakit ini, RSUD Pandega Pangandaran mengadakan kegiatan rutin Ngobrol Bareng Seputar Kesehatan (NGOBATAN).
Acara dipandu oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSUD Pandega Pangandaran dr. Dani Pernata, Sp.P.D,. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai penyakit jantung koroner dan pentingnya deteksi dini.
Melalui edukasi yang tepat, diharapkan masyarakat dapat menjaga kesehatan jantung dan mencegah penyakit yang lebih serius.
Dalam presentasinya, Dani menjelaskan bahwa penyakit jantung koroner terjadi ketika aliran darah ke otot jantung terhambat akibat penyempitan atau penyumbatan arteri koroner.
“Kondisi ini sering disebabkan oleh penumpukan lemak, kolesterol dan zat lainnya di dinding arteri, yang dikenal sebagai aterosklerosis,” kata Dani.
Dani juga menekankan pentingnya mengenali gejala awal penyakit jantung koroner untuk mencegah komplikasi yang lebih parah.
“Gejala umum termasuk nyeri atau ketidaknyamanan di area dada, yang sering disertai dengan sensasi terbakar atau tekanan. Rasa tidak nyaman ini bisa menyebar ke lengan, punggung, leher atau rahang,” terangnya.
Selain itu, Dani mengingatkan agar masyarakat waspada terhadap gejala lain seperti sesak napas, kelelahan berlebihan dan palpitasi atau detak jantung yang tidak teratur.
“Jika seseorang mengalami gejala-gejala ini, terutama saat beraktivitas, segera konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut,” ujarnya.
Mengenai perawatan, Dani menyebutkan, bahwa pengobatan dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan penyakit.
“Dokter mungkin merekomendasikan perubahan gaya hidup, obat-obatan atau bahkan prosedur medis seperti angioplasti untuk membuka arteri yang tersumbat,” sebutnya.
Dani menyampaikan pentingnya pencegahan melalui perubahan gaya hidup. Mengadopsi pola makan sehat, rutin berolahraga dan menghindari rokok adalah langkah-langkah yang dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung koroner.