DAILYPANGANDARAN – Angka kematian akibat penyakit HIV di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat meningkat. Meskipun jumlahnya dapat dihitung jari.
Kepala bidang Program pengendalian dan pemberantasan penyakit (P2P) di Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran, dr. Rina Veriany mengatakan angka kematian kasus HIV/AIDS terus bertambah setiap tahunnya.
Dinkes mencatat kasus kematian akibat HIV mulai dari tahun 2020 hingga 2024 ada sebanyak 19 orang. Dengan rincian, tahun 2021 ada sebanyak 3 orang, tahun 2022 ada 4 orang, tahun 2023 ada 5 orang dan tahun 2024 ada 6 orang.
“Kalau jumlah yang teridentifikasi HIV/AIDS dari tahun 2017 hingga 2024 tercatat sebanyak 268 orang,” kata Rina melalui pesan WhatsApp, Sabtu (21/12/2024).
Menurutnya, angka itu didominasi oleh orang berusia 20 hingga 59 tahun. Meski demikian, Ia mengaku tidak tahu awal penyebabnya.
“Hanya, banyak ibu rumah tangga yang kemungkinan tertular dari pasangannya,” katanya.
Selama ini, pihaknya mengklaim telah berupaya berbagai dengan cara agar kasus HIV/AIDS tidak menyebar luas di kalangan masyarakat di Kabupaten Pangandaran.
“Dengan mendekatkan layanan PDP, mengupayakan pemutusan mata rantai, optimalisasi peran lembaga swadaya masyarakat dan pencegahan penularan dari ibu ke anak,” ucapnya.
Dengan meningkatnya kasus tersebut, Ia mengimbau kepada masyarakat Kabupaten Pangandaran agar menghindari seks bebas dan pergunakan alat kontrasepsi.
Rina pun menyarankan apabila merasa teridentifikasi penyakit HIV meminta segera untuk test. “Segeralah tes HIV. Jika memiliki resiko tinggi segera memulai pengobatan ARV apabila hasil tes positif HIV,”