Berita  

Abrasi Laut Pangandaran Sebabkan Ratusan Hektar Sawah Gagal Panen

DAILYPANGANDARAN – Abrasi air laut di muara Pantai Legokjawa, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran menyebabkan ratusan hektar sawah terancam gagal panen. Pasalnya gelombang air laut meluap hingga ke area persawahan di 4.

Padahal, musim ini para petani memasuki masa panen. Sehingga sawah yang terendam air laut berpotensi gagal panen.

Sawah yang terdampak berada di Desa Legokjawa seluas 40 hektar sawah dari 221 hektar sawah, Desa Batumalang 20 hektar sawah dari 213 hektar sawah, Desa Masawah 50 hektar dari 355 hektar sawah, Desa Kertamukti  7 hektar sawah dari 114 hektar sawah.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran Yadi Gunawan membenarkan jika  sawah yang terendam berada di empat desa, yakni Legokjawa, Kertamukti, Batumalang dan juga Masawah.

“Di Legokjawa yang terendam ada 40 hektar, Masawah 50 hektar, Kertamukti 7 hektar dan Batumalang 20 hektar, total 117 hektar,” kata Yadi melalui pesan WhatsApp, Minggu (9/3/2025).

Penyebab terjadinya genangan air laut tersebut disebabkan adanya pengendapan atau megu di muara legokjawa, sehingga air laut yang tidak kembali ke laut, meluber ke area persawahan.

Menurutnya, luasan sawah yang terdampak tidak sampai 500 hektar, seperti informasi yang beredar luas. Kata dia, total luasan sawah di desa yang terdampak mencapai 790 hektar.

“Masih banyak yang tidak terdampak oleh genangan air laut tersebut,” ucapnya.

Dia mengatakan dari yang terdampak itu ada beberapa yang mendapat asuransi dari Jasindo. Ia mengatakan, preminya dibayar oleh pemerintah.

“Nanti kalau memenuhi syarat ada penggantian biaya tanam, per hektarnya Rp 6 juta,” terangnya.

Selain itu, pihaknya akan mengusulkan bantuan benih kepada mereka yang terdampak kepada pihak provinsi. “Sementara untuk muara yang megu, kita akan coba usulkan ke BbWs atau yang lainya, untuk dilakukan normalisasi,” ucapnya.