Berita  

Indonesia Produksi 110 Ton Emas di 2023, OJK Luncurkan Bullion Bank

Ilustrasi emas,
Ilustrasi emas. Pixabay.com

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan bahwa Indonesia berhasil memproduksi 110 ton emas sepanjang 2023, menjadikannya produsen logam mulia terbesar ke-8 di dunia.

Selain itu, Indonesia juga tercatat memiliki cadangan emas sebesar 2.600 ton, menempatkan negara ini di peringkat ke-6 dalam daftar negara dengan cadangan emas terbesar di dunia.

“Indonesia telah memproduksi 110 ton emas dan memiliki 2.600 ton cadangan emas pada tahun 2023,” tulis OJK dalam unggahan di akun Instagram resminya (@ojkindonesia), Jumat (14/3/2025).

Bullion Bank untuk Optimalisasi Emas Nasional

Melihat potensi besar dalam produksi dan kepemilikan emas, pemerintah meluncurkan bullion bank atau bank emas, dengan pelaksanaan dan pengawasan di bawah OJK.

“Hingga saat ini, OJK telah memberikan izin bagi dua lembaga jasa keuangan untuk menyelenggarakan kegiatan usaha bullion sesuai dengan ketentuan dalam POJK 17 Tahun 2024,” jelas OJK.

Melalui bullion bank ini, masyarakat dapat memanfaatkan berbagai layanan terkait emas, seperti:

1. Simpanan Emas
2. Penitipan Emas
3. Pembiayaan Emas
4. Perdagangan Emas
5. Kegiatan lainnya terkait emas

Dampak Positif Bullion Bank bagi Ekonomi Indonesia

Keberadaan bullion bank diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perekonomian nasional, antara lain:

1. Mendorong perekonomian nasional melalui monetisasi emas dalam kegiatan usaha bullion.
2. Diversifikasi produk jasa keuangan, dengan menjadikan emas sebagai sumber pendanaan bagi rantai pasok emas.
3. Meningkatkan akses investasi emas bagi masyarakat Indonesia.
4. Menjaga stabilitas ekonomi melalui pengelolaan cadangan emas nasional.
5. Meningkatkan cadangan devisa nasional, memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia.

Dengan langkah ini, Indonesia tidak hanya semakin mengukuhkan posisinya sebagai pemain utama dalam industri emas global, tetapi juga membuka peluang baru bagi masyarakat dalam memanfaatkan emas sebagai aset finansial.