Kekeringan dan Kekurangan Air Bersih di Pangandaran Melebar ke 7 Kecamatan

Ilustrasi kekeringan.
Ilustrasi kekeringan. Pixabay.

DAILYPANGANDARAN – Pemanasan global atau el nino yang terjadi saat ini menimpa sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.

Musim kemarau panjang dalam beberapa bulan ini membuat sebagian wilayah di Pangandaran kekeringan. Sehingga tidak sedikit warga yang mengeluh kekurangan air bersih.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik (Darlog) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran, Supianto mengatakan, untuk dampak bencana kekeringan di Pangandaran sudah melebar ke 7 kecamatan, yakni, Kecamatan Cimerak, Cijulang, Parigi, Cigugur, Kalipucang, Padaherang dan Sidamulih.

“Dari 7 kecamatan itu ada sebanyak 14 desa terparah yang mengalami kekeringan. Karena 1 kecamatan juga tidak keseluruhan, ada juga satu desa saja yang terdampak, satu contohnya di Kalipucang,” kara Supianto, Rabu (20/9/2023).

Sementara ini, di wilayah Kecamatan Kalipucang yang baru masuk laporan kekeringan yakni Desa Pamotan, Desa Bagolo dan Desa Kalipucang.

“Yang dialami oleh mereka saat ini kekurangan air bersih karena daerah-daerah tersebut itu memang tidak tersuplai oleh PDAM, hanya mengandalkan sumur resapan, ataupun mengandalkan mata air,” ucapnya.

Ia mengatakan hari ini saat musim kemarau, sumber air tersebut sudah tidak bisa mengeluarkan air untuk dikonsumsi.

“Sehingga untuk itu satu-satunya jalan warga bisa dapat air bersih dengan meminta bantuan dari BPBD. Warga untuk mendapatkan air bersih mengadu desa, kemudian minta bantuan untuk melayangkan surat permintaan air bersih ke BPBD,” katanya.

“Alhamdulillah sampai hari ini, dengan dibantu SKPD lain, yang memiliki kendaraan tangki sebatas ini bisa mengantisipasi kekurangan mereka,” sambungnya.

Kendati demikian, kata Supianti, wilayah yang paling parah terdampak kekeringan berada di Kecamatan Cijulang, di Desa Margacinta.

“Ke wilayah tersebut kami telah suplai 390 ribu liter sampai hari ini masih di suplai air, Desa Batukaras 70 ribu liter, Desa Cibanten 110 ribu liter. Itu wilayah yang sudah disalurkan kepada wilayah terparah dari BPBD Pangandaran,” katanya.

Baca Juga: Jokowi Serahkan 320 SK KHDPK kepada 320 Warga Pangandaran

Warga Terdampak Kekeringan

BPBD mencatat per September 2023 ini ada 2.601 KK yang terdampak dari 7 kecamatan dengan jumlah 7.341 orang. “Per Senin (19/9) ini 2.601 KK dan 7.341 jiwa di 6 kecamatan tersebut yang terdampak kekeringan,” ucapnya.

“Sementara kalau jumlah total liter air yang sudah kami bantu ke masyarakat ada 800 ribu liter,” ucapnya.

Ia mengimbau kepada warga agar dengan bencana kekeringan ini agar mengefektifkan penggunaan air bersih dan tidak hambur.

Selain itu, untuk darurat bencana kekeringan ini yaitu darurat bencana kekeringan hutan dan lahan.

“Selain mengeluarkan surat yang dikirim ke desa-desa, baik masalah aktivitas penggunaan api baik rokok ataupun bakar-bakar sampah kami sarankan untuk dikurangi dengan kemarau hari ini.