DAILYPANGANDARAN – Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, genap berusia 11 tahun setelah resmi mekar dari Kabupaten Ciamis 12 Oktober 2012 yang lalu.
Lepasnya Pangandaran dari Kabupaten Ciamis tentu diharapkan memberikan kesejahteraan bagi warga masyarakat Ciamis selatan itu.
Namun dibalik keberhasilannya mekar dari Ciamis. Di usianya yang tidak muda lagi Pangandaran masih memiliki banyak Pekerjaan Rumah (PR).
Meskipun infrastruktur, pendidikan dan kesehatan sudah dinilai baik, Kabupaten Pangandaran masih terus menata daerah wisata menjadi wilayah yang maju dari berbagai bidang.
Ketua DPRD Pangandaran Asep Noordin menyebutkan masih banyak PR yang perlu diselesaikan pemerintah daerah (pemda).
“Tentu pemda Pangandaran selama 11 tahun ini masih jauh dari kata sempurna, sedang berusaha mencapai prinsip dasar pemekaran saat itu, yakni kesejahteraan,” kata Asep kepada wartawan, Rabu (25/10/2023).
Asep mengatakan milangkala ke 11 tahun ini harus jadi alat konsolidasi optimalisasi potensi, infrastruktur dasar, pertanian, pengembangan seni budaya dan merajut kebersamaan.
“Tentu hal ini perlu kolaborasi antar stakeholder, peran ulama, pengusaha ,pemuda dan sebagainya. Kudu silih, asah, asuh, asih dan silih majukeun,” ucap Asep.
Menurutnya prinsip dasar Pangandaran mekar adalah kesejahteraan dan yang terakhir menyamakan persepsi.
“Tentu bagaimana menyamakan persepsi agar semua diwujudkan dengan frekuensi yang sama,” katanya.
Sementara itu, Asep menegaskan bahwa PR utama saat ini untuk beberapa tahun kedepan adalah penyehatan keuangan.
“Tentu PR pemda kedepan, PR kita saat ini beberapa tahun kedepan, yaitu penyehatan APBD. Sudah itu aja,” ucapnya.
Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan jika hidup itu dinamis dan bisa terus berubah sama halnya dengan membangun Pangandaran.
“Kondisi daerah itu fluktuatif, kita kan berangkat dari bawah, ke tengah, sekarang ingin menuju yang terbaik. Goreng teuing henteu, aya alusna lah (jelek banget tidak, ada baiknya lah),” kata Jeje.
Tentu, Jeje berharap Pangandaran tinggal menuju menjadi yang terbaik untuk kedepannya. Jeje mengklaim jika infrastruktur, pendidikan dan kesehatan sudah memenuhi keinginan masyarakat.
“Jalan ke desa-desa sudah bagus, rumah sakit puskesmas sudah dinilai baik, pendidikan hingga perguruan tinggi sudah ada,” kata Jeje.
Menurutnya PR pemkab Pangandaran saat ini penyehatan APBD atau keuangan daerah.
“PR itu sekarang kita lakukan, jadi kalau tahun ini desa ada beberapa hal yang kita pending. Misalkan dari 10 jadi 8, 6 hingga 4. Tetapi semuanya tetap berjalan,” ucap Jeje.
Dia mengatakan ada dua pembangunan yang masih belum terwujud oleh Pangandaran, yakni, pembangunan pasar dan terminal Pangandaran.
“Insya Allah pasar mulai tahun depan,” katanya.