DAILYPANGANDARAN – DPC PDI Perjuangan Kabupaten Pangandaran melaporkan pemilik akun Facebook “Dakocan Aprilian,” yang diduga telah melakukan tindak pidana pencemaran nama baik, penghinaan, dan atau penyebaran konten pornografi/asusila terhadap Megawati Soekarno Putri, Ketua Umum PDI Perjuangan sekaligus Presiden RI ke-5 ke Polres Pangandaran, Jumat 01 November 2024.
Rohimat Resdiana yang bertindak atas nama dan mewakili sebagai Fungsionaris di partai berlambang banteng itu mengaku, pihaknya mengajukan pengaduan terhadap akun Facebook “Dakocan Aprilian,” yang patut diduga telah melakukan tindak pidana pencemaran nama baik, penghinaan serta penyebaran konten asusila yang menyerang kehormatan Ketua Umum PDI Perjuangan, yakni Megawati Soekarno Putri.
“Pada Rabu, 30 Oktober 2024, akun Facebook “Dakocan Aprilian” mengunggah foto Ibu Hj. Megawati Soekarno Putri yang telah diedit dengan cara yang patut diduga memenuhi unsur pencemaran nama baik dan konten asusila,” kata Rohimat kepada wartawan di Mapolres Pangandaran, Jumat (1/11/2024).
Menurut Rohimat, perbuatan tersebut kami nilai telah melanggar ketentuan Pasal 27 ayat (3) jo. Pasal 45 ayat (3) UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), sebagaimana diubah oleh UU No. 19 Tahun 2016, jo. Pasal 310 KUHP, dan Pasal 4 ayat (1) UU No. 44 Tahun 2008 tentang Pornografi
“Bunyi Pasal 27 ayat (3) UU ITE: Melarang setiap orang mendistribusikan atau membuat dapat diaksesnya informasi yang mengandung penghinaan atau pencemaran nama baik,” jelasnya.
Sedangkan, Pasal 45 ayat (3) UU 19/2016: Pelanggaran atas Pasal 27 ayat (3) UU ITE dikenai pidana penjara hingga 4 tahun atau denda hingga Rp750.000.000.
Pasal 310 KUHP: Menetapkan bahwa seseorang yang menyerang kehormatan atau nama baik orang lain dapat dihukum dengan pidana penjara paling lama 9 bulan atau denda.
Pasal 4 ayat (1) UU Pornografi: Melarang pembuatan, penyebaran, atau penyediaan konten pornografi yang secara eksplisit memuat unsur-unsur asusila, dengan ancaman pidana hingga 12 tahun dan/atau denda hingga Rp6 miliar.
Kata dia, pihaknya juga menduga bahwa pemilik akun “Dakocan Aprilian” adalah pendukung atau simpatisan dari salah satu pasangan calon dalam Pilkada serentak 2024 di Kabupaten Pangandaran. Dalam unggahannya, ia tampak mendukung salah satu paslon sambil menyerang paslon lain, yang menimbulkan indikasi kampanye hitam/negatif terhadap paslon nomor urut 1.
“Kami atas nama DPC PDI Perjuangan Kabupaten Pangandaran merasa terhina, tersakiti, dan sangat kecewa dengan perbuatan tersebut. Jika tindakan tersebut hanya ditujukan kepada Paslon kami, Ketua DPC, atau saya pribadi, kami mungkin masih bisa menerima. Namun, karena ini menyangkut kehormatan partai dan ketua umum, hal ini sudah sangat keterlaluan dan sulit dimaafkan,” ungkap Rohimat.
Oleh karena itu, lanjut Rohimat, pihaknya meminta Kepala Kepolisian Resor Pangandaran untuk segera mengambil tindakan tegas dan presisi terhadap terlapor.
“Kami tidak bertanggung jawab apabila seluruh jajaran pengurus, kader, dan simpatisan PDI Perjuangan Kabupaten Pangandaran melakukan hal-hal yang tidak diinginkan karena ini menyangkut harga diri, kehormatan, dan marwah Partai,” pungkasnya.