DAILYPANGANDARAN – Para penggerak sosial di Kecamatan Cigugur merasa khawatir dengan prilaku bocah kelas 3 SD bernama Rifki, yang hidupnya serampangan. Merekapun berusaha untuk menolongnya.
Menurut Direktur Rumah Soslusi Himatera Indonesia Dede Adriansyah mengatakan, bocah tersebut asal Kampung Cikuya, Desa Kertajaya Kecamatan Cigugur, adalah potret nyata anak yang membutuhkan uluran tangan.
“Setiap hari, ia berjalan tanpa arah, nongkrong di warung-warung, merokok, dan bergantung pada belas kasih orang-orang untuk diberi uang sebelum melanjutkan perjalanannya,” katanya beberapa waktu lalu.
Baca Juga : Pantai Pangandaran Menjadi Saksi Aksi Heroik Anggota Polisi
Ia mengatakan, prilaku bocah tersebut diduga akibat kurangnya perhatian dari keluarga dengan kondisi ekonomi sederhana memperburuk situasi ini.
Pihaknya memiliki inisiatif untuk memperbaiki prilaku bocah tersebut.
“Saya berinisiatif menghubungi Kepala Desa Kertajaya, Bapak Dede Sukmana, dan segera, serta Kesra Desa Kertajaya serta Kepal Dusun Cikuya, alhamdulilah mereka memberi respons sangat positif terhadap situasi Rifki,” ucapnya.
Baca Juga : Upaya Menjadikan Destinasi Wisata Premium di Pangandaran
Menurutnya pihak desa memastikan dukungan penuh dalam penanganan kasus Rifki.”Ketua TKSK Kecamatan Cigugur, pendamping PKH, untuk menggerakkan langkah strategis lebih lanjut. Iniadalah tanggung jawab moral kita bersama. Kolaborasi antar pihak adalah kunci untuk menyelamatkan masa depan Rifki,” ujarnya.
Ketua TKSK Kecamatan Cigugur, Saripudin, menegaskan bahwa pihaknya langsung merespons cepat begitu menerima informasi tersebut dari Dede.Bersama pendamping PKH, langkah strategis diambil untuk memastikan bahwa Rifki mendapatkan perhatian yang layak.
Ia mengatakan bahwa Rifki sebenarnya telah terdaftar sebagai penerima PKH, tetapi bantuan periode Juli-Desember 2024 sempat tertunda karena adanya perubahan mekanisme distribusi melalui HIMBARA.”Melalui koordinasi ini, bantuan akan kembali disalurkan oleh PT Pos Indonesia dalam waktu dekat,” ucapnya.(*)