DAILYPANGANDARAN – Angka kehamilan di Kabupaten Pangandaran terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dalam publikasi Pangandaran Dalam Angka 2025,jumlah ibu hamil di tahun 2024 tercatat sebanyak 7.087 orang, naik signifikan dibanding tahun 2023 yang berjumlah 5.804 orang.
Tren kehamilan selama lima tahun terakhir menunjukkan fluktuasi. Pada tahun 2020 tercatat 6.678 ibu hamil, lalu turun menjadi 5.867 pada 2021. Angka ini naik kembali menjadi 6.138 pada 2022, kemudian menurun lagi di 2023, dan melonjak di 2024.
Sayangnya, peningkatan jumlah ibu hamil tidak diiringi dengan peningkatan kualitas pemeriksaan kesehatan. Data mencatat, jumlah ibu hamil yang mengalami Kekurangan Energi Kronis (KEK) masih cukup tinggi, yaitu 461 orang pada 2023 dan 415 orang pada 2024.
Di sisi lain, distribusi suplemen zat besi (Fe) bagi ibu hamil justru mengalami penurunan. Pada 2023, sebanyak 5.637 ibu hamil menerima suplemen ini, sementara di 2024 hanya 5.225 orang.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran, Nana Sutisna, mengatakan bahwa meningkatnya jumlah ibu hamil bukanlah masalah besar selama kesehatan ibu tetap terjaga. Namun, ia mengingatkan pentingnya menjaga jarak kehamilan.
“Sebetulnya tidak akan menjadi masalah selama yang mengandung dalam kondisi sehat. Kesehatan itu termasuk usia ibu dan jarak kehamilannya,” ujarnya, Senin (14/4/2025).
Ia juga mengingatkan pentingnya merencanakan kehamilan sesuai anjuran pemerintah, yaitu dua anak lebih baik, serta kesiapan fisik dan mental dari calon ibu.
“Wanita yang hamil harus matang dan siap dari berbagai aspek,” ucapnya.
Nana mengimbau para ibu hamil untuk aktif memeriksakan kandungannya secara rutin ke posyandu, bidan, atau puskesmas guna memastikan kondisi ibu dan janin tetap sehat.