DAILYPANGANDARAN – Mengisi hari libur di Pantai Batuhiu, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran dengan berburu durian lato-lato. Meski ukurannya kecil, durian lokal asli hutan Pangandaran ini menjadi daya tarik pengunjung.
Festival Durian Lokal di Pantai Batuhiu, Kecamatan Parigi pada Sabtu (2/3) ini bakalan berlangsung selama dua hari hingga Minggu (3/3) siang. Ada 11 stand yang berjualan durian lokal khas daerah Pangandaran.
Dalam festival durian yang paling warga dan pengunjung buru yaitu durian lato-lato, meski ukurannya mini, isi dagingnya cukup besar dan rasanya pun lumayan manis.
Selain itu, durian lato-lato tersebut harganya cukup terjangkau. Untuk 1 buah durian hanya Rp 10 ribu.
Setiap pengunjung yang membeli durian lato-lato wajib makan di tempat. Apabila rasanya tidak manis, garansi uang kembali.
Salah satu pedagang Durian Lato-lato Pangandaran, Dadi Suhandi mengatakan durian mini ini cukup banyak diburu orang karena harganya yang terjangkau. “Karena memang murah meriah, jadi banyak yang minat. Kalau soal rasa gak kalah dengan durian lainnya,” kata Dadi, Sabtu (2/3/2024).
Ia mengatakan nama durian lato-lato ini memang baru-baru ini dijuluki namanya karena ukurannya kecil tapi isi daginya tebal. “Meski mini, daging di dalamnya manis dan tebal,” ucapnya.
Menurut dia, sejak Sabtu (2/3) pagi pukul 09.00 WIB pagi sudah habis 200 butir durian, itupun masih ada stoknya. “Durian ini (lato-lato) berasal dari hutan Desa Bangunkarya, Kecamatan Langkaplancar,” katanya.
Adapun, kata Dadi, durian umum yang ukurannya cukup besar yaitu durian Muscika Ciwetan, Paula hingga Piit. “Harganya cukup beragam, mulai dari Rp 10 ribu hingga Rp 100 ribu per butir,” ucapnya.
Dadi berkata, untuk panen durian memang tidak terjadi setiap bulan tetapi tergantung cuaca. “Kalau panen setahun 3 kali, hampir semua panen tergantung cuaca,” katanya.
Memperkenalkan Durian Lokal
Sementara itu, Panitia Pelaksana Festival Durian Lokal Pangandaran, Arif Budiman mengatakan, jika festival ini ikut membantu para petani durian lebih terkenal. “Apalagi saat ini kami khusus kan untuk durian lokal, tidak ada dari luar daerah,” kata Arif.
Menurut dia, durian lokal ini masih banyak belum memiliki nama sesuai jenisnya. “Karena kebanyakan durian ini berasal dari hutan asli dan asri,” ucapnya.
Arif berharap festival ini menjadi pembuka wisata kuliner yang menjadi agenda tahunan secara rutin. “Apalagi ini lokasinya di Pantai Batuhiu, jadi bisa menjadi daya tarik wisata baru,” katanya.