Wisata  

Pangandaran Cuan Rp 9 M Selama Libur Lebaran 2025

DAILYPANGANDARAN – Kunjungan wisatawan ke destinasi wisata Pangandaran, Jawa Barat, selama libur lebaran membeludak. Hal tersebut tentu membuahkan hasil bagi pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor wisata, pajak hotel dan restoran.

Bupati Pangandaran Citra Pitriyami ungkap pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pariwisata telah mencapi target. Ia mencatat sampai Senin (8/4/2025) kemarin mendapatkan Rp 9 Miliar dari retribusi wisata, pajak hotel dan restoran.

“Alhamdulillah selama libur lebaran kemarin retribusi wisata, pajak hotel dan restoran mencapai Rp 9 miliar. Itu terhitung sampai kemarin,” kata Citra, usai menengok kegiatan bersih pantai oleh seluruh SKPD dan berbagai pihak di Pantai Pangandaran, Selasa(8/4/2025).

Pihaknya merinci, capaian Rp 9 Miliar tersebut berasal dari sektor wisata Rp 7,5 Miliar dan Rp 1 Miliar dari pajak hotel dan restoran. Menurutnya, capaian itu berkat kerjasama dan kolaborasi semua pihak, terutama dalam mengantisipasi kebocoran retribusi wisata.

“Semua ini kerja keras semua pihak,” kata Citra.

Ia mengatakan ada beberapa hari lagi Pangandaran masih banyak dikunjungi wisatawan dalam momen libur sekolah. “Artinya PAD yang didapatkan bisa melebihi target,” ucap dia.

Citra juga mencatat kunjungan wisata sampai Senin (8/4/2025) ada sebanyak 442 ribu wisatawan yang masuk ke destinasi wisata Pangandaran. Kunjungan itu tersebar ke Pantai Karapyak, Pangandaran, Batuhiu, Green Canyon, Batukaras dan Madasari.

“Jadi tersebar di 6 destinasi wisata Pangandaran. Terbanyak kunjungan ke Pantai Pangandaran termasuk penyumbang PAD terbesar,” katanya.

Kata dia, jumlah kunjungan saat ini meningkat hampir 50 persen dari libur lebaran tahun sebelumnya. “Artinya kami antisipasi kebocoran cukup besar,” ucapnya.

Pemda Pangandaran Tarik Retribusi Wisata bagi Warga Lokal

Citra mengatakan, pada momen libur lebaran kemarin Pemda tegas menagih retribusi tiket wisata bagi warga lokal. Hal tersebut untuk menghindari aksi para calo yang mempunyai dalih silaturahmi.

“Karena kalo petugas cek KTP satu-satu tidak mungkin, makannya kemarin semua yang akan menikmati pantai kamu tari tiket termasuk warga Pangandaran,” ucapnya.

Kendati demikian, kata dia, banyak penolakan dari warga terkait penarikan retribusi wisata bagi warlok.

“Banyak penolakan karena memang baru tegasnya sekarang. Makana dinamikanya luar biasa dihujat juga agak kenceng tapi kembali, saya lakukan ini untuk warga Pangandaran dan untuk kesejahteraan. Kena hujat sudah biasa,” ujarnya.

Menurut Citra, penarikan retribusi wisata bagi pribumi akan komunikasi kembali dengan anggota DPRD. “Akan ada rencana sosialisasi kembali, seperti apa untuk penduduk lokal, kebijakan nya mau diskon atau apa,” tutupnya.