Pangandaran – Pengelola Pelestarian Penyu Pantai Batuhiu, Kurdy menyebutkan ada 6 jenis penyu dunia yang hidup di perairan Pangandaran. Bahkan, keenam penyu tersebut masing sering muncul meski langka terlihat di pendaratan wilayah kawasan konservasi penyu.
“7 spesies penyu yang ada di dunia, perairan Pangandaran memiliki 6 spesies penyu yang masih dan pernah hidup,” kata Kurdy, Senin (13/11/2023).
Menurutnya, keenam spesies penyu yang pernah masuk pelestarian yakni, Penyu Sisik (Eretmoschelys Imbricata), Penyu Belimbing (Dermochelys coriacea), Penyu Hijau (Chelonia mydas), Penyu Lekang Olive Ridley Sea Turtle (Lepidochelys olivacea), Penyu Pipih (Natator depressus) dan Penyu Tempayan (Caretta caretta).
Kurdy mengenang, salahsatu penyu yang paling bagus itu jenis penyu belimbing yang sudah lama tidak terlihat dan muncul bahkan bertelur di Pangandaran.
“Kalau seingat saya penyu Belimbing terakhir ada di Pangandaran pada tahun 1980. Dulu masih banyak, kan penyu itu penjelajah samudera, dia bisa kemana saja melampaui samudera dunia,” katanya.
Ia mengatakan yang saat ini masih sering terlihat muncul kepermuiaan saat musim bertelur yakni, penyu hijau dan penyu sisik.
“Baru-baru ini memang yang paling sering muncul penyu hijau dan sisik,” ucapnya.
6 Jenis Penyu Dunia yang Hidup di Pangandaran.
1. Penyu Sisik (Eretmoschelys Imbricata)
Konservasi penyu mencatat penyu yang masih ada di Pangandaran adalah penyu sisik atau (Eretmoschelys Imbricata).
Ciri-ciri penyu tersebut memiliki peruhnya melengkung dan karapas yang bergerigi, hidup di wilayah tropis dan sub-tropis.
2. Penyu Belimbing (Dermochelys coriacea)
Untuk penyu belimbing ukurannya paling besar, bentuk karapasnya seperti buah belimbing.
3. Penyu Hijau (Chelonia mydas)
Sementara itu untuk penyu hijau memiliki paruh yang melengkung dan pendek, memiliki kulit yang berwarna kehijau-hijauan, penyu hijau dewasa hanya makan tumbuhan laut seperti alga, dan rumput laut.
4. Penyu Lekang (Lepidochelys olivacea)
Adapun jenis penyu Lekang, jika berkelamin jantan memiliki jumlah cakar lebih banyak di siripnya untuk mencengkram penyu betina saat proses kawin.
5. Penyu Pipih (Natator depressus)
Penyu Pipih memiliki ciri dengan karapasnya berbentuk pipih, ukuran telurnya lebih besar dari jenis lainnya.
6. Penyu Tempayan (Caretta caretta)
Penyu Tempayan salah satu spesies penyu dengan karapasnya sangat keras dan kuat, memiliki kepala yang besar dan rahang yang kuat.
Baca Juga: UMKM Naik Kelas Melalui ‘Si Kertas’ Terbitan DPMTSP Jabar
Kondisi Penyu di Perairan Indonesia
Melansir dari berbagai sumber, 7 dari 6 penyu di dunia hidup di perairan Indonesia namun sejumlah penyu ada yang dinyatakan terancam kepunahannya.
International Union for Conservation of Nature (IUCN) atau Badan Konservasi Dunia telah mencatat jika penyu belimbing dan penyu sisik menjadi satwa yang terancam punah (critically endangered). Selain itu, IUCN juga menuliskan bahwa penyu tempayan, hijau, dan lekang masuk sebagai golongan terancam punah (endangered).
Sementara itu, CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Flora and Fauna), memasukkan semua jenis penyu dalam appendix I, yang artinya dilarang perdagangkan untuk tujuan komersial.
Di Indonesia, semua jenis penyu dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 7/1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa, yang berarti perdagangan penyu dalam keadaan hidup, mati maupun bagian tubuhnya dilarang.
Menurut UU No.5/1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, pelaku perdagangan (penjual dan pembeli) satwa dilindungi seperti penyu itu bisa dikenakan hukuman penjara 5 tahun dan denda Rp100 juta.