Wisata  

Bukit Nanggerang Pangandaran Disiapkan Jadi Spot Paralayang dan Gantole

DAILYPANGANDARAN – Panorama alam landscape yang elok Bukit Nanggerang di Desa Bagolo, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran bakalan disiapkan menjadi spot latihan atlet Paralayang daerah.

Bukit Nanggerang yang memiliki ketinggian 150 meter dari atas permukaan laut dirasa sudah tepat. Pasalnya titik ketinggian dianggap pas untuk menjadi spot latihan para atlet Paralayang di Pangandaran.

Selain itu, bukit Nanggerang diapit oleh dua bukit indah diaatasnya, ada Nusa Were dan Nusa Kambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Ditambah pesona alam pedesaan dan potret luasnya Samudera Hindia.

Rencananya, penghobi olahraga paralayang ataupun atlet paralayang bakalan berlatih di Bukit Nanggerang. Bahkan, kawasan tersebut bakalan menjadi sport tourism di Pangandaran.

Tak jauh dari Bukit Nanggerang terdapat arena sepeda gunung dan downhill untuk berlatih, dalam satu kawasan Desa bagolo, Kecamatan Kalipucang.

Atlet Paralayang muda asal Pangandaran Ellrizki Desca Hidayat, mengatakan hasil survey dengan pelatih dan Persatuan Paralayang Pangandaran bahwa bukit Nanggerang menjadi opsi untuk spot latihan penghobi Paralayang.

“Setelah kami melihat ke lokasi pada Kamis (18/1) kemarin, bukit ini cocok sekali untuk sport paralayang,” kata Ellrizki, Jumat (19/1/2024).

Menurutnya, hasil cek ketinggian, kecepatan angin dan lokasi pendaratan di pantai untuk olahraga paralayang ini sudah cocok.

“Bukit Nanggerang ini bakalan menjadi nafas segar bagi atlet Paralayang di Pangandaran. Pasti bakalan berbeda dengan tempat latihan di daerah Jawa Barat lainnya,” kata dia.

Ellrizki berpendapat jika Bukit Nanggerang hampir mirip spot Paralayang yang ada di Bali. “Mirip spot terbang di Bali, bisa loncat dari dua arah saat terbang,” katanya.

Dia menambahkan, selain untuk Paralagang, spot tersebut dapat menjadi titik lokasi tandem Paralayang. “Sehingga nanti wisatawab bisa ikut  menikmati indahnya Pangandaran melalui Paralayang atau Gantole,” ucapnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum KONI Pangandaran Rikri mengatakan, hasil survey memang bukit Nanggerang memang cocok menjadi spot Paralayang. “Nanti kami dari pengurus KONI akan koordinasi dengan persatuan Paralayang. Sehingga langkah-langkah apa saja yang harus disiapkan,” kata dia.

Ia mengatakan bukit Nanggerang masih berstatus harim laut, tetapi pengelolaan untuk objek wisatanya secara swadaya oleh warga setempat. “Kan tak jauh dari bukit ada spot olahraga sepeda gunung, sehingga jika ini dibuka untuk spot Paralayang bisa menjadi sport tourism di Pangandaran,” katanya.

Rencananya, pembukaan spot Paralayang tersebut tetap akan memberdayakan masyarakat setempat. “Tentu warga setempat yang tahu kondisi arena, track, manakala dari pesisir pantai ke atas bukit harus lewat mana, tentu yang paham warlok,” ucapnya.

Menurutnya, hasil survei beberapa waktu lalu di Bukit Nanggerang akan ditindaklanjuti dengan melakukan tahapan sosialisasi dengan masyarakat setempat, Pemerintah Desa dan Kecamatan, bahkan dengan Pemerintah Daerah.

“Karena lokasi ini bisa dijadikan sebagai Desa Wisata berkelas,” katanya.